Mengenal 3 Keunikan Tari Jaipong, Tarian Khas Jawa Barat !
Tari Jaipong – Keragaman budaya yang ada di Indonesia memang sudah termasyhur di dunia internasional.
Kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia menjadi suatu kebanggaan tersendiri sekaligus kewajiban untuk mengupayakan kelestariannya, tak terkecuali dengan tari Jaipong.
Kamu pasti sudah sangat familiar dengan tarian tradisional yang satu ini, bukan?
Nah, untuk mengetahui secara lebih jelas mengenai sejarah tari Jaipong dan keunikannya, simak ulasan berikut ini yuk.
Konten
Sejarah Tari Jaipong
Tari Jaipong berasal dari Jawa Barat, tepatnya dari Bandung yang menjadi salah satu tarian tradisional paling populer di Indonesia.
Bahkan hampir sebagian masyarakat Indonesia pernah melihat pertunjukan tari ini, baik secara langsung maupun melalui siaran televisi.
1. Pencipa Tari Jaipong
Tarian ini diciptakan oleh seorang seniman bernama H. Suanda sekitar tahun 1960 dan mulai direkam di media pada tahun 1976.
Tarian ini sendiri merupakan hasil dari perpaduan antara gerakan pencak silat, wayang golek, dan ketuk tilu yang menampilkan gerakan energik, ceria, dan lucu.
Tarian ini juga mulai dipublikasikan dan muncul di beberapa media elektronik, salah satunya siaran TVRI Jakarta pada tahun 1980.
Selain Jaipong, Gugum Gumbira juga aktif menciptakan karya seni lain seperti sonteng, tora-tora, toka-toka, pencug, kawung anten dan bangau linglung.
Tarian karya Gugum inilah yang akhirnya berhasil melahirkan penari-penari berbakat, seperti Miming Mintasih, Aa Suryabrata, Mira Tejaningrum, Iceu Effendi, dan Yumiati Mandiri.
Ketenaran tarian khas Jawa Barat ini juga berhasil menjadi titik balik di mana kesenian tradisional mulai mendapatkan perhatian dari khalayak luas.
Para aktivis seni juga banyak mengeksplorasi berbagai macam tarian daerah dan menggaungkan garakan untuk menjaga dan melestarikan budaya.
Tidak hanya itu saja, kepopuleran tarian ini juga menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan dengan membuka beberapa kursus tari.
Ada dua sanggar terkenal yang menyediakan layanan kursus menari yaitu Jaipong Kaleran dan Dance Studio.
Karena karakteristik Jaipong yang unik dan khas inilah sampai sekarang tarian Jaipong masih sangat diminati masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Barat.
Hal inilah yang menjadikan Jaipong sering dipentaskan di berbagai acara baik acara on-air maupun off-air.
2. Reson Masyarakat yang Baik
Meskipun pada saat itu tarian Jaipong ini masih menggunakan iringan musik instrumen sederhana, namun respons masyarakat sangatlah baik.
Sejak saat itu, Jaipong menjadi salah satu kesenian yang menghibur masyarakat.
Sayangnya, sekelompok orang pernah menganggap tarian Jaipong ini kurang pantas untuk dipentaskan karena gerakannya yang terlalu vulgar dan erotis.
Namun hal tersebut tidak menyurutkan minat masyarakat terhadap kesenian yang satu ini dan tetap menjaganya hingga saat ini.
Jaipong juga dibagi menjadi dua kategori yaitu Ibing Pola dan Ibing Saka. Ibing Pola atau tarian Jaipong yang memiliki pola ini lebih populer di daerah Bandung.
Sementara itu untuk Ibing Saka atau tarian Jaipong yang tidak berpola ini lebih populer di daerah Karawang dan Subang (jaipongan gaya kaleran).
Tarian Jaipong ini merupakan karya seni yang mendapat pengaruh dari kesenian Jawa Barat lainnya seperti degung, terbangan, genjring, wayang, dan lain sebagainya.
Jaipong ini biasanya digelar untuk memeriahkan acara masyarakat setempat atau penyambutan tamu agung yang berkunjung.
Peran Tari Jaipong sebagai Hiburan dan Komunikasi
Berbagai acara pentas seni yang mementaskan tarian Jaipong dapat membuat masyarakat merasa terhibur dengan gerakan-gerakannya yang lincah dan energik.
Dengan digelarnya acara pentas seni, masyarakat juga bisa saling bertukar informasi karena adanya interaksi langsung antar warga.
Bahkan ketika banyak hiburan modern yang bermunculan, Jaipong tetap mendapat perhatian khusus di benak para penikmatnya dan tetap menjadi hiburan pilihan masyarakat.
Tarian Jaipong juga menjadi salah satu karya seni tari yang ikonik dari daerah Jawa Barat.
Dengan kepopuleran dari tarian ini, maka menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah Jawa Barat yang ingin melihat pertunjukan Jaipong secara langsung.
Tidak hanya wisatawan lokal saja, bahkan wisatawan asingpun juga tertarik untuk melihat keunikan tarian Jaipong.
3 Keunikan Tari Jaipong
Seperti pada tari umumnya, Jaipong memiliki karakteristik dan keunikannya sendiri baik dari segi busana yang digunakan, tata rias, dan gerakan-gerakannya yang autentik.
Tarian Jaipong juga menjadi salah satu identitas kesenian Jawa Barat yang wajib dijaga dan dilestarikan.
Tarian ini juga disukai oleh berbagai kalangan dan usia mulai dari anak-anak hingga orang dewasa karena menghibur dan tidak pernah membuat penonton cepat bosan.
Nah, secara garis besar tarian ini memiliki makna yaitu merepresentasikan wanita Sunda yang memiliki sikap yang berani, lemah gemulai, santun, ramah, energik, lincah, dan kadang sedikit genit.
Hal ini tersirat dari gerakan yang memperlihatkan lekuk tubuh penarinya yang anggun dan menawan.
1. Gerakan Tari Jaipong
Gerakan-gerakan pada tarian Jaipong ini sangat sederhana namun energik dan unik.
Meskipun sederhana, gerakan pada tarian ini tetap memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan tarian lainnya.
Ketika pementasan Jaipong ini digelar, para penari biasanya akan melakukan sedikit gerakan atraksi yang dilakukan dengan cara berpindah-pindah formasi.
Tujuan para penari melakukan gerakan atraksi adalah untuk menambahkan kesan energik, lincah, dan penuh semangat.
Gerakan penari Jaipong ini menyiratkan gambaran sisi wanita Sunda yang selalu bersemangat, gesit, dan tidak mudah menyerah dalam segala hal.
Ada pula gerakan yang mencoba menampilkan sisi ramah, patuh, sopan, dan beretika saat bagian suara gendang dibunyikan.
Tarian Jaipong ini juga berusaha untuk mematahkan anggapan bahwa wanita Sunda hanya mengandalkan kecantikannya saja dan hidup bermalas-malasan.
Melalui tarian Jaipong, wanita Sunda diberikan kebebasan untuk mengekspresikan keinginan dan cita-cita mereka.
Dalam pertunjukan pentas, gerakan utama atau gerakan dasar pada tarian Jaipong ini dibedakan menjadi dua kategori yaitu ibing sola dan ibing saka.
Ibing sola merupakan gerakan berpola yang didominasi gerakan-gerakan pinggul, bahu, dan tangan.
Pada gerakan ibing sola, sorot mata dan mimik wajah menjadi bagian yang penting. Gerakan dasar yang selanjutnya yaitu ibing saka.
Ibing saka merupakan gerakan tidak berpola namun masih tetap menonjolkan gerakan pinggul, bahu, dan tangan.
Selain dibedakan ke dalam dua kategori, gerakan pada Jaipong juga dibedakan menjadi 4 ragam gerakan. Keempat ragam gerak inilah yang membuat Jaipong memiliki keunikan yang berbeda dari tarian lainnya. Berikut ini 4 ragam gerak pada tarian Jaipong.
– Bukaan
Gerakan ini merupakan gerakan pembukaan ketika tarian Jaipong dilakukan.
Para penari ini biasanya akan melakukan gerakan memutar sambil memainkan selendang yang berada di leher, Gerakan lemah gemulai inilah menjadi daya tarik dari tarian Jaipong.
– Pencungan
Gerakan ini merupakan gerakan tarian Jaipong yang bertempo cepat dan diiringi dengan alunan musik dan lagu yang cepat juga.
Gerakan pencungan ini menjadi gerakan Jaipong yang penuh semangat hingga membuat banyak penonton ikut terbawa suasana dan menikmatinya.
– Ngala
Gerakan ini merupakan gerakan pada tarian Jaipong yang patah-patah.
Berpindahnya dari satu titik ke titik berikutnya dilakukan dengan tempo yang sangat cepat.
Gerakan ngala juga semakin menambah keunikan dan kekhasan pada tarian Jaipong.
– Mincit
Gerakan mincit merupakan perpindahan dari satu ragam gerakan ke ragam gerakan lainnya. Gerakan ini dilakukan setelah penari melakukan gerakan ngala.
Apabila kamu pernah menonton pementasan tarian Jaipong, kamu pasti paham dengan gerakan yang satu ini.
2. Busana
Tidak hanya gerakannya yang khas, kostum atau busana yang dikenakan oleh penari juga beragam.
Untuk busana Jaipong tradisional dengan tari gaya baru baru juga terdapat beberapa perbedaan, terutama dari segi corak. Berikut ini busana tari Jaipong yang wajib kamu ketahui.
– Sinjang
Sinjang merupakan celana panjang kain bermotif batik yang bentuknya potongannya longgar.
Bawahan celana ini digunakan baik oleh penari pria maupun penari wanita.
Ukurannya yang dibuat longgar ini bertujuan agar penari lebih bebas dan leluasa saat bergerak.
Hal ini dikarenakan gerakan-gerakan pada tarian Jaipong yang harus dilakukan dengan lincah, gesit, dan dinamis.
Meskipun saat ini sudah banyak kreasi busana terbaru, namun sinjang masih digunakan sebagai busana wajib penari Jaipong sampai saat ini.
– Apok
Apok merupakan baju atasan berupa kebaya khas Jawa untuk dikenakan para penari Jaipong.
Busana atasan penari Jaipong ini menggunakan warna-warna yang cerah dan berani seperti warna merah, kuning, atau biru terang.
Untuk bahan baju atasan ini biasanya menggunakan kain brokat atau beludru dengan beberapa aksen kancing di bagian dada.
Busana apok ini juga semakin menarik karena dihiasi dengan bordiran bermotif bunga, daun, atau burung yang biasanya diletakkan di sudut-sudut baju.
– Sampur
Sampur merupakan kain panjang yang menyerupai selendang yang diletakkan di leher penari.
Sampur ini juga menjadi properti utama dalam tarian Jaipong karena pada setiap gerakan, para penari pasti akan memainkan properti busana yang satu ini.
Selain ketiga busana di atas, para penari Jaipong juga menggunakan aksesori berupa hiasan kepala yang terbuat dari berbagai macam bahan dan motif tertentu.
Penggunaan aksesori kepala ini bertujuan untuk menambah keindahan sanggulan rambut pada penari wanita.
3. Alat Musik Pengiring Tarian
Selain busana, alat musik pengiring tarian juga menjadi salah satu komponen yang penting dalam sebuah pementasan tari.
Dengan adanya musik iringan akan membuat gerakan tari menjadi lebih luwes dan indah karena iringan musik juga bisa mengatur tempo tarian para penari.
Jaipong menggunakan iringan berupa degung.
Ada beberapa alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian Jaipong, salah satunya yang mendominasi yaitu gendang.
Selain alat musik gendang, ada beberapa alat musik lainnya seperti gong, rebab, kecapi, dan kecrek.
– Gong
Alat musik yang digunakan untuk mengiringi Jaipong, salah satunya adalah gong.
Gong merupakan alat musik yang memiliki suara khas berupa dentuman yang keras.
Alat musik ini tergolong ke dalam perangkat gamelan yang terbuat dari kuningan.
Cara membunyikan alat musik gong ini adalah dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul khusus.
Untuk menghasilkan suara yang harmonis dengan alat musik pengiring lainnya, gong dibunyikan dengan hitungan tempo tertentu.
– Gendang
Kamu tentu sudah tidak asing lagi dengan alat musik gendang, bukan?
Alat musik gamelan yang satu ini memang sering muncul untuk mengiringi tarian pada pementasan kesenian Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Dalam pementasan tari Jaipong, gendang menjadi alat musik yang sangat mendominasi.
Cara memainkan alat musik ini yaitu dengan ditabuh atau dipukul menggunakan telapak tangan.
Agar bisa menghasilkan suara yang harmonis dan selaras dengan alat musik pengiring lainnya, gendang ditabuh dengan tempo cepat sehingga penonton akan terbawa suasana dan lebih menikmati tarian.
– Rebab
Rebab merupakan alat musik pengiring untuk melengkapi tarian Jaipong.
Cara memainkan alat musik rebab ini yaitu dengan cara dipetik. Suara yang diciptakan dari alat musik senar 3 ini dapat membuat tarian menjadi lebih hidup.
– Kecrek
Kecrek merupakan alat musik perkusi yang digunakan untuk mengiringi tarian Jaipong.
Alat musik kecrek ini juga sering digunakan dalam pementasan wayang kulit. Bunyi yang dihasilkan dari alat musik ini yaitu crek crek crek yang fungsinya memberi aba-aba pada tarian Jaipong.
– Kecapi
Kecapi merupakan alat musik asal Jawa Barat yang dapat menghasilkan bunyi dengan cara dipetik. Sumber bunyi yang dihasilkan dari alat musik petik ini berasal dari dawai atau senar.
Dengan menggunakan kecapi sebagai alat musik pengiring, tarian Jaipong menjadi lebih indah.
4. Video Tari Jaipong
Jaipong termasuk dalam golongan tari modern atau yang biasa disebut dengan tarian kontemporer.
Tarian yang diiringi dengan alat musik khas atau yang biasa disebut degung ini menjadi suatu tari pergaulan kaum muda yang banyak menggunakan gerakan-gerakan yang lincah dan energik.
Tari Jaipong menggunakan pola lantai yang memadukan antara pola garis lurus dan garis lengkung, sehingga mampu membedakannya dengan tarian lain.
Untuk pola lantai garis lurus menggunakan garis vertikal, horizontal, dan zig zag.
Pola lantai garis vertikal yaitu posisi penari berada pada garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya.
Pola lantai seperti ini sering digunakan tarian tradisional dan dapat memberikan kesan yang sederhana tapi kuat.
Sementara itu, untuk pola lantai garis lurus horizontal di mana penari berada pada posisi berbaris membentuk garis lurus ke samping.
Pola lantai seperti ini bisa kamu lihat pada pementasan tari Saman yang berasal dari Aceh.
Jaipong juga menggunakan pola lantai diagonal di mana penari berbaris membentuk garis menyudut ke kiri atau ke kanan, begitu pula sebaliknya.
Selain menggunakan pola lantai garis lurus, Jaipong juga menggunakan pola lantai garis melengkung (melingkar).
Pola lantai melengkung yang digunakan dalam tarian Jaipong antara lain angka delapan dan lengkung ular.
Pola lantai garis melengkung ini akan memberikan kesan lembut tapi lemah, sehingga mendukung beberapa gerakan Jaipong yang menampilkan gambaran wanita Sunda yang lemah lembut dan sopan.
Selain pola lantai yang sudah disebutkan di atas, sebenarnya masih ada satu pola lantai yang digunakan pada tarian Jaipong yaitu pola lantai zig zag.
Namun, pola lantai zig zag pada Jaipong ini kurang populer dibandingkan pola lantai lainnya.
Pada pementasan tari Jaipong biasanya akan ditarikan oleh penari baik secara perseorangan (tunggal), berpasangan, maupun berkelompok.
Baca Juga :
7 Keunikan Tari Piring khas Minangkabau Sumatera Barat
Nah, agar pemahamanmu lebih mendalam mengenai tarian Jaipong, kamu bisa melihatnya pada video berikut ini.
Tidak hanya menjadi sarana hiburan dengan gerakan-gerakan yang atraktif dan energik, tarian Jaipong juga sering dijadikan sebagai tarian penyambutan tamu istimewa yang berkunjung ke Indonesia. Meski sempat mendapatkan image yang cukup buruk, namun nyatanya Jaipong tetap menjadi kebanggaan.
Dari penjelasan di atas mengenai tari Jaipong dan keunikannya, tidak ada alasan lagi untuk tidak menghargai budaya asli Indonesia, bukan? Sebagai warisan dan asset budaya yang berharga, Jaipong harus dijaga dengan baik dan dilestarikan.
Semoga informasi ini bermanfaat, mohon maaf jika ada kesalahan ejaan kata yang tidak disengaja.
Tag : mengenal 3 kerajaan islam di kalimantan, mengenal 33 jenis kain tradisional indonesia selain batik, mengenal 3 tokoh musik kontemporer indonesia dan mancanegara, mengenal 34 provinsi, mengenal 3 provinsi baru indonesia di papua ha anim meepago dan lapago - kompas.com, mengenal 3 macam hama dan penyakit tanaman dan tahu cara pencegahan dan pemberantasannya, mengenal 3 organisasi pergerakan nasional, mengenal 34 provinsi di indonesia, mengenal 3r, mengenal 3 jenis serat fiber,
Post a Comment for "Mengenal 3 Keunikan Tari Jaipong, Tarian Khas Jawa Barat !"