Review Film The Invisible Man (2020), Teror Tak Kasat Mata
Selowae.Net – Setelah sebelumnya me-review film Knives Out, kali ini kami akan membahas film Hollywood genre thriller horror terbaru yang sedang hits, yaitu The Invisible Man.
Review The Invisible Man (2020) |
Kira-kira sekeran apa film garapan Leigh Whannell ini? Simak deh pembahasan lengkapnya di bawah ini!
Sinopsis Film The Invisible Man (2020)
Tanggal rilis: 26 Februari 2020 (Indonesia) Trending
Sutradara: Leigh Whannell
Diadaptasi dari: The Invisible Man
Anggaran: 9 juta USD
Perusahaan produksi: Blumhouse Productions, Goalpost Pictures, Nervous Tick
Sinopsis:
Cecilia Kass (Elisabeth Moss) tidak pernah percaya bahwa mantan kekasihnya yang tempramental bunuh diri dan meninggalkan warisan kepadanya. Cecilia berusaha membuktikan bahwa ia sedang diburu oleh seseorang yang tidak terlihat oleh siapapun.
Review Film The Invisible Man (2020)
Menakutkan seperti yang seharusnya, The Invisible Man membuatku berasumsi buruk terhadap ruang-ruang kosong di gambarnya. Bagaimana Whannell memperlakukan cerita memang tidak terlalu mengesankan bila dibandingkan dengan penampilan bintang utama mereka.
Pertunjukan tanpa banyak melibatkan kata dari Elisabeth Moss membuat cerita sederhana ini menjadi multitafsir selama bergulir.
ulasan film the invisible man review indonesia |
Film The Invisible Man bercerita tentang teror tak kasat mata yang dialami oleh Cecilia, mantan kekasih seorang miliuner di bidang teknologi optik.
Sesungguhnya tidak ada yang istimewa dari plot ini. Menurutku Whannell hanya mengulangi kesalahan Hollow Man (2000) karena tak benar-benar berani untuk merubah haluannya.
Permainan psikis cuma menjadi tempelan alih-alih sebuah twist. Pada akhirnya tidak ada yang membedakan film ini dengan horor bertemplat sama. Meski begitu, kemampuan membangun atmosfer nan mencekam dengan ruang hampa memang patut diapresiasi.
Baca juga: Review Film Midsommar (2019)
Moss sejatinya siap untuk memikul beban yang lebih berat. Beberapa kali karakternya menunjukkan potensi sebagai narator yang tidak bisa diandalkan.
Kerisauannya menciptakan ambiguitas yang membuatku terus menerka-nerka siapa dalang dibalik kegilaan ini. Membuatku mencari nama-nama yang berpotensi mengejutkan, meski pada akhirnya film ini mengakhiri cerita dengan cara yang paling mudah. Menggugurkan ekspetasi dan tentu saja menyia-nyiakan penampilan luar biasa Moss.
Review Film The Invisible Man (2020), Teror Tak Kasat Mata |
Mengambil sudut pandang korban dari buku Herbert harus kuakui begitu menarik. Apalagi reboot ini lebih banyak memasukkan unsur logis dan permasalahan nan relevan dengan kehidupan percintaan yang tak sehat.
Moss juga membuatku mudah untuk bersimpati. Terutama dalam memahami bahwa luka yang sulit diobati adalah luka yang tak terlihat dan dibentuk dalam waktu yang lama.
Demikian ulasan review singkat film The Invisible Man (2020) dalam bahasa Indonesia. Apakah kamu sudah menonton film ini? Berikan pendapatmu di kolom komentar…
Post a Comment for "Review Film The Invisible Man (2020), Teror Tak Kasat Mata"