Tari Zapin : Tarian Melayu dengan Gerakan yang Penuh Makna
Tari Zapin – Jika berbicara mengenai tarian tradisional, Indonesia adalah satu negara yang kaya dengan hal tersebut. Ada banyak tarian tradisional yang ada di Indonesia, bahkan beberapa di antaranya sudah dikenal sampai ke mancanegara.
Salah satu tarian tradisional yang dimiliki Indonesia adalah tari Zapin yang identik dengan kebudayaan Melayu.
Tarian ini sudah ada sejak zaman dahulu dan terus dilestarikan oleh generasi penerus, hingga saat ini masih bisa kita lihat di beberapa kesempatan, seperti festival kebudayaan dan yang lainnya.
Konten
Sejarah Tari Zapin
Sejarah awalnya tari Zapin merupakan sebuah tarian yang hanya ditampilkan oleh orang yang berada di lingkungan istana Kesultanan Yaman.
Kata ‘zapin’ merupakan sebuah kosa kata yang berasal dari bahasa Arab ‘zafn’ yang memiliki arti ‘gerak cepat’.
Jadi, bisa dibilang bahwa tempat asal tari Zapin berasal dari Yaman. Tarian ini datang ke Indonesia pada abad ke-16 melalui perantara para pedagang Arab yang datang ke Malaka.
Tarian dari Yaman ini mengalami akulturasi atau percampuran dua kebudayaan yang berbeda, yakni budaya Arab dan budaya Melayu dari waktu ke waktu menjadi satu kebudayaan baru yang dikenal seperti sekarang.
Selain di tanah Melayu, tarian ini juga ada di daerah lainnya, namun memiliki sebutan yang berbeda-beda di masing-masing daerah.
Contohnya, di Jawa tarian ini dikenal dengan nama Zafin, orang Sulawesi mengenal tarian ini dengan nama Jippeng, di Nusa Tenggara orang-orang menyebutnya Dana-Dani, dan masih banyak yang lainnya.
Filosofi dan Tema Tari Zapin
Dalam sebuah tarian tradisional, tentu ada makna di dalamnya, baik dari segi tema maupun dari setiap gerakannya, termasuk tari Zapin.
Tarian ini merupakan tarian yang mengandung tema mengenai kehidupan masyarakat yang ada di daerah Melayu.
Tarian ini menjadi tarian hiburan yang ditampilkan di beberapa acara, baik acara tradisional maupun acara formal.
Makna dan nilai filosofis tari ini sangat luar biasa, bahkan di setiap gerakannya mengandung makna mendalam yang berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat daerah setempat.
Namun, di zaman sekarang, tari Zapin Riau ini lebih seperti ikon yang melambangkan kemajuan dalam hal kebudayaan masyarakat Riau.
Selain kehidupan sosial, dalam syair pengiring tarian ini juga mengandung makna-makna yang berkaitan dengan pendidikan atau pengajaran serta ajaran keagamaan/ajaran kebaikan.
Konsep Tari Zapin
1. Gerakan Tari
Baik tarian yang dimainkan oleh laki-laki maupun perempuan, Zapin memiliki persamaan pada seluruh gerakan, terkecuali pada gerakan tangannya.
Pola gerakan yang ada dalam tarian ini juga sederhana karena memiliki pengulangan gerakan yang berkesinambungan.
Secara umum, gerakan dalam tarian ini terinspirasi dari kegiatan manusia di alam atau di lingkungan sekitarnya.
Gerakan-gerakan tersebut dilakukan dengan mengikuti irama dan memiliki pola serta makna dari setiap gerakannya.
Berikut merupakan gerakan-gerakan yang ada di dalam Zapin dengan maknanya masing-masing.
· Tahto 1
Tahto 1 merupakan gerakan Zapin yang memiliki makna gambaran sikap rendah diri serta sikap menghargai orang lain.
Tahto 1 ditampilkan pada permulaan tari tersebut yang kemudian diulangi lagi pada bagian akhir dengan setiap bagian tahto 1 memiliki 8 hitungan.
· Tahto 2
Tahto 2 merupakan gerakan yang dilakukan setelah tahto 1 yang juga memiliki makna sikap rendah diri.
Gerakan tahto 2 juga dilakukan dua kali, yakni di awal dan di akhir setelah gerakan tahto 1 selesai dengan masing-masing bagian sebanyak 8 kali hitungan.
· Tahto 3
Makna tahto 3 sama seperti tahto 1 dan tahto 2, yakni sikap rendah diri. Tahto 3 dilakukan setelah tahto 2 sebanyak 8 kali hitungan di bagian awal serta di bagian akhir tarian.
· Bebas
Gerakan bebas bukan merupakan gerakan yang bertahap, melainkan gerakan yang dilakukan di sela-sela dua gerakan yang berbeda. Gerakan ini juga bisa dilakukan beberapa kali dengan setiap bagiannya sebanyak 8 hitungan.
· Shut
Gerakan selanjutnya adalah shut, yakni gerakan yang memiliki makna keseimbangan serta sikap adil dan sabar.
Shut dilakukan sebanyak 16 hitungan di setiap bagiannya setelah gerak bebas dilakukan. Ada dua kali gerakan shut, yakni shut maju dan shut mundur.
· Siku Keluang
Setelah gerakan Shut, selanjutnya adalah gerakan siku keluang yang dilakukan sebanyak 2 kali dengan 16 hitungan pada tiap bagiannya.
Gerakan siku keluang menggambarkan sebuah kehidupan yang berjalan secara dinamis.
· Mata Angin
Gerakan Mata Angin dilakukan hanya satu kali dengan 16 hitungan setelah siku keluang selesai.
· Titik Batang
Jenis gerakan terakhir ini bernama titik batang, yang memiliki makna sikap teguh hati manusia dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Tuhan.
Setelah gerakan Mata Angin dilakukan, gerakan akan dilanjutkan dengan gerakan ini sebanyak dua kali.
Gerakan yang dilakukan dengan cara dua kali maju dan mundur ini memiliki hitungan sebanyak 16 dalam setiap bagian yang dipisahkan dengan gerakan bebas.
2. Musik Pengiring Tari
Tak hanya gerakan tarinya saja yang memiliki banyak makna, namun rupanya musik pengiring tari ini juga memiliki ajaran agama dan moral di dalamnya.
· Musik Gabungan Dua Unsur
Musik yang digunakan dalam tarian merupakan gabungan dari dua unsur, yakni syair-syair Melayu dengan pesan moral di dalamnya yang dibawakan dengan musik.
Musik asli yang merupakan pengiring tarian Zapin murni dari Arab, hanya memakai dua instrumen saja, yakni Marwas dan Gambus.
· Musik yang Mengalami Akulturasi
Sedangkan tarian yang dikenal di Indonesia sebagai Zapin ini sudah mengalami akulturasi, termasuk dalam musik pengiringnya.
Instrumen atau alat musik pengiring tari Zapin Melayu lebih banyak, seperti marwas, rebana, gendang, akordion, gitar, serta gembos.
· Musik sesuai Rentakan
Gerakan tarian Zapin Melayu selalu disesuaikan dengan irama musik berupa rentakan dalam gerak-gerak tertentu membentuk sebuah motif yang bagus sekaligus menjadi identitas tersendiri bagi tarian adat Melayu.
Beberapa rentak yang bisa dijumpai dalam tarian Melayu antara lain ialah rentak Ghazal, rentak Mak Inang, rentak Joget, rentak Melayu, rentak Nobat, tentunya rentak Zapin, dan masih banyak yang lainnya.
Kaitannya dengan tempo, rentak terbagi menjadi 3 jenis, yakni rentak lambat, rentak sedang, dan rentak cepat. Tengku Mansor merupakan pencipta lagu terkenal yang menciptakan syair-syair dalam lagu Zapin dengan lirik yang mengandung pelajaran.
Beberapa judul lagu ciptaannya sering digunakan menjadi syair yang mengiringi musik tari Zapin.
Judul-judul yang dimaksud di antaranya adalah Yale-Yale, Ya Salam, Sri Pekan, Tanjung Serindit, Lancang Kuning, Gambus Palembang, serta Lancang Daik.
Tak hanya itu, beberapa syair lama yang pernah digunakan sebagai syair lagu Zapin di antaranya adalah Zapin Asli, Bismillah, Lancang Balai, Pulut Hitam, Saying Sarawak, Anak Ayam Patah, dan yang lainnya.
Syair lagu lama tersebut dianggap memiliki makna yang lebih mendalam dibandingkan dengan yang ada sekarang, meski yang sekarang memiliki makna yang mendalam juga.
Baca Juga :
7 Keunikan Tari Piring khas Minangkabau Sumatera Barat
3. Setting Panggung
Pada zaman dahulu, tepatnya sebelum sekitar tahun 1960, hanya para pria yang boleh menarikan tarian Zapin, karena memang wanita tidak diperbolehkan untuk menampilkan diri di depan khalayak umum pada masanya.
Namun, setelah tahun 1960-an larangan tersebut semakin luntur sedikit demi sedikit, para wanita mulai menarikan tarian ini dengan beberapa versi yang ada dan disesuaikan dengan perkembangan.
Salah satu setting panggung yang paling populer dari tarian ini adalah tarian Zapin yang dilakukan secara berpasangan oleh penari wanita dan penari pria.
Jumlah penari tarian ini dalam satu panggung tidak dibatasi, melainkan disesuaikan dengan acara yang diselenggarakan.
4. Tata Busana dan Tata Rias
Kostum panggung merupakan hal menarik yang membungkus sebuah tarian tradisional sehingga dapat mempercantik atau membuat unik tarian tersebut.
Sama seperti tari tradisional yang lainnya, tarian Zapin juga memiliki kostum yang dipakai para penarinya, baik pria maupun wanita untuk membuat performa tampilan tarian menjadi lebih baik. Kostum inilah juga yang menjadi keunikan tari Zapin.
Busana yang dipakai penari pria merupakan pakaian adat yang sangat identik dengan budaya Melayu, yang terdiri dari baju kurung, kopiah, cekak musang, songket, plekat, bros, serta bawahan seluar.
Sedangkan untuk penari wanita, baju adat Melayu yang dikenakan sebagai kostum panggung Zapin terdiri dari baju kurung labuh, kain samping, selendang tudung manto, dan juga kain songket.
Tak hanya itu, terdapat aksesoris lain yang dipakai, di antaranya kalung, hiasan kembang goyang, anting-anting, dan yang lainnya.
Warna baju yang dipilih umumnya merupakan warna-warna yang cerah, seperti kuning, merah, hijau, dan biru.
Selain menampilkan baju adat khas Melayu, rupanya kostum tarian Zapin juga mendapat pengaruh dari model pakaian Islami.
Tak hanya sebagai penutup tubuh dan kostum panggung, kostum tarian Zapin juga memiliki beberapa fungsi lain, seperti mempertegas identitas tari, tidak mengganggu gerakan saat menari, memperjelas ruang gerak, serta menambah nilai keindahan atau estetika dalam setiap gerakan tari.
Selain itu, tarian ini juga menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan.
5. Properti
· Kipas
Nampaknya kipas menjadi properti yang biasa dibutuhkan di setiap tarian tradisional Indonesia, tak terkecuali tarian Zapin ini.
Penggunaan kipas dalam tarian membuat tarian terlihat lebih luwes dan gerakan tarian menjadi lebih indah karena keserasian dengan kostum yang dikenakan.
Penggunaan kipas dalam tarian Zapin membuat harmoni setiap gerakan dalam tarian terlihat lengkap.
Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa tari ini awalnya hanya dilakukan oleh pria saja, dan untuk menjaga kehormatan wanita Melayu yang menarikan ini, digunakanlah kipas sebagai properti.
Kipas digunakan sebagai penutup sebagian wajah saat menari secara berpasangan dan merupakan simbol dari rasa malu yang dimiliki wanita Melayu.
Penggunaan kipas ini termasuk sebagai simbol bahwa wanita harus menjaga kehormatan dari pandangan liar pria di hadapannya dengan cara menjaga rasa malu yang dimilikinya.
· Selendang
Selendang merupakan properti wajib yang harus ada saat menampilkan tarian Zapin.
Namun, penggunaan selendang dalam tarian ini memiliki fungsi yang berbeda-beda di setiap daerah, karena masing-masing daerah memiliki ciri khas yang berbeda dalam menarikan tarian Zapin.
Selendang digunakan sebagai penutup kepala yang dikenakan penari wanita seperti halnya penggunaan jilbab.
Sedangkan ada juga yang menggunakannya sekaligus untuk properti yang mendukung gerakan dalam tarian agar lebih selaras.
Penggunaan selendang juga bisa menambah keserasian gerakan dengan musik Melayu yang dimainkan.
Penari wanita yang menggunakan selendang sebagai penutup rambut akan terlihat lebih cantik, terutama jika ditambahkan dengan berbagai macam aksesoris pendukung lainnya.
· Kopiah
Jika ada selendang sebagai penutup kepala penari wanita, maka kopiah ini adalah penutup kepala yang digunakan oleh penari pria.
Kopiah merupakan pelengkap busana tradisional khas daerah Melayu sekaligus sebagai identitas seorang muslim pria di Indonesia.
Penggunaan kopiah menjadi suatu keharusan dalam tarian Zapin, mengingat tarian ini kental akan nuansa Islami di dalamnya.
Selain menjadi penutup kepala penari pria, pemakaian kopiah juga akan membuat tampilan penari Zapin lebih rapi dan rupawan.
· Cekak Musang
Cekak Musang sangat banyak dijumpai pada pakaian adat Melayu yang dikenakan oleh laki-laki. Tak hanya sebagai pakaian adat dan properti menari, Cekak Musang rupanya juga menjadi pakaian yang digunakan saat beribadah.
Penggunaan Cekak Musang pada penari pria membuat nuansa Islam sangat mencolok dalam tarian ini, sesuai tema yang diusung.
Untuk kamu yang belum tahu, Cekak Musang adalah pakaian pria berupa sarung yang dipakai melingkari pakaian lain dan dilipat hanya selutut.
Karena masih satu rumpun dengan bangsa Melayu, Cekak Musang ini juga dijumpai pada pakaian adat orang-orang Malaysia.
· Songket
Songket merupakan kain khas yang digunakan sebagai properti penari pria dalam.
Hal ini juga menjadi identitas yang membedakan tarian Zapin antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Bahkan ada daerah yang menggunakan songket sebagai properti penari wanita.
· Bros
Kaitannya dengan properti tarian Zapin, bros berperan sebagai aksesoris tambahan yang mempercantik penampilan para penari pria di bagian kostum. Bros ini tidak bersifat wajib, melainkan hanya pelengkap kostum saja.
Jika dikenakan penari pria, bros ini akan menambah kesan gagah pada pemakainya.
Bros dikenakan pada bagian kopiah ataupun pada pakaian Cekak Musang agar terlihat serasi. Meskipun kecil, properti yang satu ini sangat penting sebagai perhiasan pelengkap.
· Anting-Anting
Properti anting-anting hanya dikenakan oleh penari wanita meskipun memakai selendang sebagai penutup kepala, karena tidak membungkus seluruh bagian kepala secara rapat.
Warna anting-anting akan disesuaikan dengan warna kostum, sehingga tidak bertabrakan satu dengan yang lainnya.
Motif yang ada pada anting-anting tersebut merupakan motif khusus yang sesuai tema tarian dan juga mencerminkan keindahan dengan tidak menyalahi aturan Islam.
Penggunaan anting-anting akan membuat penari wanita terlihat lebih cantik.
· Kalung
Sebagai pelengkap anting-anting, kalung juga digunakan oleh penari wanita tarian Zapin agar terlihat cantik.
Kalung yang digunakan dalam tarian Zapin melambangkan keagungan atau kebesaran dengan warna emas yang mencolok.
Tarian Zapin dengan properti kalung berwarna emas ini wajib digunakan saat acara-acara besar untuk menampilkan kemewahan.
· Kembang Goyang
Selain selendang di kepala, kembang goyang menjadi properti wajib yang dipakai penari wanita di bagian kepala. Meskipun memakai selendang, kembang goyang ini tetap terlihat menyatu dengan selendang yang dipakai.
Kembang goyang yang berwarna emas akan menambah kesan mewah bersamaan dengan penempatan kalung di bagian leher.
Dinamakan kembang goyang karena hiasan ini berbentuk kembang atau bunga yang jika dikenakan saat menari akan bergoyang-goyang mengikuti rentakan tarian dan berkilauan dengan warna emasnya.
6. Video Tari Zapin
Baca Juga :
Mengenal 3 Keunikan Tari Jaipong, Tarian Khas Jawa Barat !
Untuk kamu yang ingin mempelajari bagaimana gerakan-gerakan dalam tari Zapin, video ini barangkali bisa sedikit membantu kamu. Tari pada video tersebut menggunakan lagu Lancang Kuning.
Semoga informasi ini bermanfaat, mohon maaf jika ada kesalahan ejaan kata yang tidak disengaja.
Tag : tari zapin dan tari saman yang berasal dari aceh diiringi irama musik yang disebut dengan, tari zapin dan makyong merupakan tari tradisional yang berasal dari, tari zapin saman dan seudati merupakan salah satu contoh gerak tari dari daerah, tari zapin merupakan tari berpasangan yang berasal dari daerah, tari zapin dari, tari zapin melayu, tari zapin menggunakan pola lantai, tari zapin berasal dari daerah, tari zapin, tari zapin berasal dari,
Post a Comment for "Tari Zapin : Tarian Melayu dengan Gerakan yang Penuh Makna"